3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani
Anda!
19 Maret 2013
346. Heningnya Penguburan (lanjutan)
Penulis
dan penafsir yang dapat lebih dipercaya dari waktu ke waktu telah
membangkitkan keraguan terhadap tulisan-tulisan tentang penguburan Yesus dalam
Injil-injil Perjanjian Baru, namun saya mendapati banyak skeptisisme mereka
yang sedikit aneh dan bertentangan langsung dengan petunjuk Perjanjian Baru.
Intinya, dinyatakan kepada kita bahwa ada tiga perempuan yang mengamati tempat
Yesus dikubur dan kemudian mereka kembali ke kubur itu di subuh hari Minggu
berikutnya (Mrk. 15:47; 16:1-4). Mereka tahu di mana Yesus telah dikuburkan dan
tahu harus pergi ke mana untuk meratap di pinggir kubur. Orang dapat berpikir
bahwa catatan fiktif tentang penguburan Yesus akan menampilkan laki-laki
sebagai saksi mata utama, bukan perempuan, karena dalam zaman purba akhir
perempuan tidak selalu dihormati sebagai orang yang dapat dipercaya. Lagi pula,
kisah kubur Yesus mendapatkan pembenaran dari Paulus, yang berbicara tentang
penguburan Yesus (1Kor. 15:3-4). Ketika Paulus berkata bahwa Yesus
“dikuburkan,” sejenis kubur tertentu pasti terpampang jelas dalam pikiran. Jadi
mengapa beberapa ilmuwan meragukan penguburan Yesus? Haruskah kita juga
mempertanyakan apakah Ia sungguh telah dikuburkan? Atau, jika kita percaya
bahwa Ia memang dikubur, haruskah kita mempertanyakan apakah para pengikut-Nya
tahu di mana Ia dikubur?
Dalam pandangan saya, banyak dari skeptisisme itu, belum lagi
teori-teori yang lebih spekulatif dan sangat tidak mungkin, disebabkan kurangnya
keakraban dengan praktik-praktik penguburan Yahudi. Hal itu juga bisa
disebabkan oleh sikap merendahkan dari pihak ilmuwan modern dan penulis sejarah
palsu ketika menilai sumber-sumber purba. Orang-orang modern ini membuat
pengandaian tak berdasar tentang orang Yahudi Palestina zaman purba akhir,
dengan menganggap bahwa orang sezaman Yesus tidak tertarik atau tidak sanggup
untuk memastikan lokasi penguburan dan mengusahakan catatan yang akurat.
Apa yang akan kita dapatkan ialah bahwa telaah tentang praktik
penguburan Yahudi, dokumen sejarah dari zaman purba akhir, dan data arkeologis
akan menyediakan lebih dari cukup alasan untuk memperhitungkan narasi
Injil-injil Perjanjian Baru sebagai saksi sejarah yang terpercaya dan
menjelaskan. Penguburan Yesus, sebagaimana yang Injil-injil paparkan, adalah
suatu data sejarah, bukan suatu legenda atau cerita bohong.
---
Dikutip dari
buku Hari-hari
Terakhir Yesus (Ed.
Troy A. Miller, 2010), seizin Literatur Perkantas.