Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


15 Maret 2013

344. Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)
Akan tetapi, sebaik apa pun buktinya, apa yang dipercayai bagi keselamatan masih membutuhkan iman. Ada kisah tentang seorang ahli yang berjalan di atas tali  melintas air terjun Niagara. Semua orang takjub melihatnya berjalan di atas tali dengan menggunakan gerobak beroda yang dimuati 75 kilo kentang. Ia bertanya, “Berapa di antara kamu yang percaya bahwa saya dapat mengangkut manusia di gerobak ini dan membawanya berjalan dengan aman sampai ke seberang?” Semua orang berteriak, “Kami percaya!” Lalu ia berkata, “Siapa yang bersedia untuk diangkut dengan gerobak ini?” Iman adalah bertindak sesuai dengan fakta, bukan sekadar mempercayainya.

Orang memberi bermacam-macam alasan untuk tidak menerima Kristus. Sering sekali, mereka menolak Kekristenan hanya karena tidak menyukainya, menurut perasaan mereka. Mereka boleh jadi tersandung karena Yesus mengklaim sebagai satu-satunya Jalan ke surga atau karena Alkitab melarang perilaku homoseksual. Yang lain berdalih dengan keberatan-keberatan intelektual, misalnya, kemustahilan kebangkitan Yesus atau masalah kejahatan. Sedangkal apa pun keberatannya, mungkin saja itu hanya suatu dalih yang menyembunyikan alasan yang lebih mendalam mengapa orang itu tidak mau percaya. Bagi orang yang mempunyai agenda tersembunyi, kesaksian pribadi atau bukti apa pun tidak ada bedanya. Namun, ada juga orang yang dipanggil Allah dan memiliki minat serta keterbukaan yang tulus, meskipun dari luar tampaknya mereka bersikap memusuhi. Bagi orang-orang ini, kesaksian atau bukti yang sesuai akan menunjukkan bahwa mereka dapat mempercayakan diri kepada Kristus dengan aman.

Karya Roh Kudus sangat penting untuk membawa orang datang kepada Kristus. Siapa kita dan bagaimana kesaksian pribadi kita juga sangat penting. Bahan bukti adalah alat yang dapat digunakan. Jika kita giat membagikan iman kita, bahan bukti ini akan sering kita manfaatkan.

---
Dikutip dari buku The Case for the Resurrection of Jesus (Gary R. Habermas, Michael Licona, 2013), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Hari-hari Terakhir Yesus