Injil adalah Kebenaran Allah tentang Kasih Karunia-Nya


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


30 April 2013
Iman di Saat Krisis

370. Injil adalah Kebenaran Allah tentang Kasih Karunia-Nya
Saya hidup di lingkungan orang-orang yang tekun mempelajari Alkitab di mana penyampaian kabar baik seringkali dimulai dengan orang-orang yang mengetahui kebenaran dasar Alkitab tapi kurang memahami dampak Injil. Yesus bisa berada di stiker mobil namun tidak ada hubungannya dengan keluarga si pengendara mobil. Membahas ketuhanan Kristus dan masalah gaya hidup dengan orang-orang semacam ini membutuhkan banyak doa dan pembangunan persahabatan yang penuh rasa percaya. Memperkenalkan Yesus kembali pada orang yang tidak sungguh-sungguh mengenal-Nya membutuhkan waktu.

Di sisi lain, ada orang-orang yang begitu terisolasi dari pribadi dan karya Yesus, sehingga saat mendengarkan kabar baik, Kristus menangkap perhatian mereka dan mereka dengan segera percaya kepada Injil. Kita tidak tahu apa yang telah Allah lakukan di balik layar untuk menggemparkan hidup seseorang! Saya tahu ada orang yang sungguh-sungguh datang pada Yesus setelah satu kali perbincangan saja, namun ada juga orang yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengambil keputusan yang sama. Dalam kedua kasus tersebut, Allah adalah Pengabar Injil utama, dan disinilah letak keyakinan kita.

Ini harus menjadi sumber keyakinan kita ketika kita mesti tetap bersabar karena manusia bukanlah proyek belaka. Memberitakan kabar baik bukanlah suatu program yang akan membawa “keberhasilan atau kegagalan”. Allah adalah setia. Kitab Suci meyakinkan kita bahwa tidak seorang pun yang adalah kepunyaan Bapa yang akan binasa (Yohanes 17:12) dan bahwa setiap orang kepunyaan-Nya telah dipilih-Nya sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4). Dia mencari yang terhilang (Lukas 15) dan tidak ingin seorang pun binasa (Yohanes 3:16;10:28). Memiliki kasih karunia Allah yang penuh kasih, yang mencari dan yang berbelas kasihan dapat menolong orang mendengarkan kebenaran Injil, klaim eksklusif salib, dan kebangkitan Yesus dengan lebih terbuka. Jika kita benar-benar yakin akan kasih Allah kepada yang terhilang, memberitakan kebenaran merupakan karya kasih karunia.  

---
Dikutip dari buku Iman di Saat Krisis (Paul Tokunaga cs., 2010: hal. 36-37), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Injil adalah Kebenaran Allah tentang Kasih Karunia-Nya (lanjutan)