Keserakahan: Keinginan Untuk Lebih (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


20 Mei 2013
375. Keserakahan: Keinginan Untuk Lebih (lanjutan)

Keserakahan di Tempat Kerja
Keserakahan mungkin adalah dosa di tempat kerja yang paling umum. Jangkauannya mulai dari yang tersembunyi dan tidak berbahaya sampai yang norak dan jahat. Banyak dari keserakahan yang tidak dikenali berasal dari maksud mulai untuk membangun suatu dasar keuangan yang aman dan mapan bagi orang-orang yang dicintai. Bahkan orang-orang miskin tidak terlepas dari keserakahan.

Mudah untuk menertawai korban-korban yang jatuh ke dalam tipu daya melalui sur-el (Saya Ny. Jewel Howard Taylor. Tahun lalu, suami saya, Tn. Charles Taylor, mempercayakan sejumlah besar berlian kepada saya. Itulah sebabnya saya ingin meminta Anda bepergian ke Nigeria …”). Lebih sulit untuk mengidentifikasi bagaimana kebiasaan pembelanjaan kita, pembelian-pembelian dengan kartu kredit, dan strategi-strategi investasi kita bisa dimotivasi oleh keserakahan.

Mudah untuk menjadi marah kepada para eksekutif tingkat tinggi yang memperkaya diri mereka sendiri dengan bonus-bonus dan gaji gemuk padahal bawahan-bawahan mereka dibayar kurang dari upah yang seharusnya mereka terima dari pekerjaan mereka. Juga mudah untuk mencaci maki para produsen farmasetikal yang serakah, perusahaan-perusahaan kartu kredit yang loba, dan bank-bank yang tak bermoral di negara-negara Dunia Ketiga. Tetapi jauh lebih sulit untuk mengidentifikasi cara-cara kita telah dimasukkan oleh suatu budaya konsumer yang membuat norma bagi kita untuk mengembangkan “hidup yang baik”. Jika kita tidak berhati-hati, kita bahkan bisa menggunakan anak-anak kita sendiri sebagai alasan-alasan untuk mencari uang lebih banyak bagi liburan keluarga dan membiayai kuliah mereka untuk memperoleh gelar.

---
Dikutip dari buku Taking Your Soul to Work (Paul Stevens & Alvin Ung, 2012), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Keserakahan: Keinginan Untuk Lebih (lanjutan)