Luka dalam Hati Nurani Kita (lanjutan)

3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


5 Juni 2013
387. Luka dalam Hati Nurani Kita (lanjutan)

Karena faktor-faktor inilah kebutuhan akan menyelesaikan masalah kemiskinan global menjadi makin dikenal oleh pemerintahan dunia dan badan-badan non pemerintah (NGO, Non-Governmental Agency). Dalam perjalanan menuju milenium. Kampanye Jubilee 2000 menjadi sangat sukses dalam menghapuskan pinjaman negara-negara dunia ke tiga. Kemudian pada tahun 2000, 189 negara menandatangani perjanjian Millenium Development Goals (MDG), yang berisikan:

(i)            Memusnahkan kemiskinan ekstrim dan kelaparan,
(ii)           Memberikan pendidikan sekolah dasar bagi semua anak,
(iii)          Memberdayakan wanita dan mempromosikan kesamaan gender,
(iv)         Mereduksi tingkat kematian anak-anak,
(v)          Memperbaiki kesehatan ibu,
(vi)         Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya,
(vii)        Menjamin kelestarian lingkungan,
(viii)       Mempromosikan persekutuan global untuk pembangunan … semua ini pada tahun 2015

Karena masalah yang terjadi di Afrika, pemerintah Inggris membuat sebuah komisi yang menuliskan laporan tentang Afrika (Report on Afrika) di tahun 2004, kemudian di tahun 2005, pada masa kepemimpinan Inggris di pertemuan G8, memasukkan pengurangan kemiskinan di Afrika sebagai salah satu dari agenda utama. Untuk membuat para negara anggota G8 berbuat lebih banyak, Bob Geldof dan Bono membuat konser ‘Live 8’ sebagai bagian dari kampanya ‘Make Poverty History’ di tahun 2005. Pada pertemuan Gleneagles tahun 2005, negara-negara G8 berkomitmen untuk membuat penghapusan pinjaman lebih jauh, membuat perdagangan bebas lebih baik melalui perundingan Doha dan melipat duakan bantuan untuk Afrika. Di tahun 2006, Inggris bersama enam negara eropa mendirikan sebuah agensi pembangunan baru, IFFlm, dan meluncurkan obligasi USD 1 milyar untuk program imunisasi dan vaksinasi yang sangat sukses.

---
Dikutip dari buku Fighting Poverty Through Enterprise: The Case for Social Venture Capital (Brian Griffiths & Kim Tan, 2011), seizin PT Suluh Cendikia.


Esok: Luka dalam Hati Nurani Kita (lanjutan)