3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk
Pertumbuhan Rohani Anda!
4 Juni 2013
386. Luka dalam Hati Nurani Kita (lanjutan)
Adalah penting bagi kita
untuk meyakini bahwa kemiskinan di Afrika adalah “luka dalam hati nurani kita”.
Apapun kompas moral kita, kemiskinan global adalah keadaan yang memalukan. Dan
yang menjadikannya makin buruk, bahwa masalah seperti menghindari kematian dari
penyakit yang dapat dicegah, akses ke air bersih dan pendidikan dasar
sebetulnya dapat dipecahkan tanpa menggunakan dana yang besar. Bila kita melihat
perbedaan kekayaan antara negara kaya dan negara miskin, adalah mustahil untuk
melarikan diri dari menarik kesimpulan bahwa memecahkan masalah kemiskinan
adalah tanggung jawab yang harus ditanggung oleh negara kaya.
Berbeda dari argumentasi
moral yang terjadi, faktanya adalah perbedaan ekonomi berkesinambungan antara
Afrika dan dunia menjadi tidak berkelanjutan secara politik maupun sosial. Pada
tahun 1960, pendapatan per kapita antara negara-negara Afrika dan Asia Timur
kurang lebih sama. Setelah tahun 2004, pendapatan per kapita negara-negara Asia
Timur sekitar lima kali lebih besar dari Afrika. Bila kita menghitung perbedaanya, walaupun
dengan menyamakan kemampuan belanja, pada tahun 1960 pendapatan per kapita Afrika
sekitar dua pertiga dari Asia Timur dan Asia Pasifik, tetapi pada tahun 2000
perbedaan itu menjadi kurang dari seperempat. Perbedaan yang sangat besar
antara pendapatan negara miskin dan negara kaya pada akhirnya akan memperbanyak
angka imigrasi illegal keluar dari Afrika dan ekspor obat terlarang dan
aktivitas kriminal ke seluruh dunia. Walaupun kemiskinan bukanlah penyebab
langsung dari terorisme, kemiskinan juga ikut menyediakan lahan yang subur bagi
para generasi muda yang tidak puas, tanpa pekerjaan dan tanpa harapan untuk memperbaiki keadaan
mereka.
---
Dikutip dari buku Fighting Poverty Through Enterprise: The Case for Social
Venture Capital (Brian Griffiths & Kim Tan, 2011), seizin PT Suluh Cendikia.
Esok: Luka dalam Hati Nurani Kita
(lanjutan)