Luka dalam Hati Nurani Kita

3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


3 Juni 2013
385. Luka dalam Hati Nurani Kita

Hampir 50% dari populasi dunia –hampir 3 milyar manusia- hidup dengan kurang dari 20.000 rupiah perhari. 840 juta orang menderita kelaparan. 10 juta anak-anak meninggal setiap tahun dari penyakit yang dapat disembukan. AIDS membunuh 3 juta orang per tahun dan masih menyebar. 1 milyar manusia kesulitan mendapatkan akses ke sistem sanitasi. 1 milyar orang dewasa tidak bisa membaca dan menulis. Sekitar seperempat anak-anak di negara miskin tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Sementara itu, 77% kekayaan dunia dimiliki oleh hanya 20% populasi dunia dimana 1.4% kekayaan dunia dimiliki oleh 20% masyarakat yang paling miskin.
Statistik seperti ini memunculkan dua masalah; pertama, mereka membuat masalah kemiskinan, penyakit dan kelaparan menjadi hal yang umum. Mustahil untuk membayangkan kesakitan manusia, perampasan dan penderitaan bila disajikan dalam bentuk angka saja. Statistik saja tidak dapat menggambarkan bagaimana keputus-asaan manusia, itulah sebabnya studi Bank Dunia Voices of the Poor yang berjumlah tiga volume menjadi publikasi yang sangat signifikan. Masalah kedua adalah skala dari masalah tersebut. Bagaimana kita bisa mengerti bagaimana membayangkan ratusan juta manusia kelaparan setiap hari? Atau ribuan anak-anak, apalagi jutaan, yang meninggal setiap tahun dari penyakit yang dapat dihindari? Masalah yang dideskripsikan angka statistik tadi sangatlah luas sehingga tampak tidak mungkin dapat dipecahkan sehingga orang merasa tidak mungkin bagi mereka untuk memotivasi dirinya ‘lagi’ untuk berpikir mengenai kemiskinan, apalagi memecahkan masalah kemiskinan global. Kesulitan-kesulitan itu sering ditambahkan dengan mendengarkan proyek-proyek bantuan yang gagal, korupsi bantuan dana oleh pejabat korup pemerintahan dan pelarian uang (khususnya di Afrika). Karena besarnya skala masalah tersebut maka para individual merasa tidaklah memungkinkan bagi mereka untuk bisa membantu sehingga godaan yang terjadi adalah memberikan respon kecil tanpa keterlibatan nyata dan komitmen.

---
Dikutip dari buku Fighting Poverty Through Enterprise: The Case for Social Venture Capital (Brian Griffiths & Kim Tan, 2011), seizin PT Suluh Cendikia.

Esok: Luka dalam Hati Nurani Kita (lanjutan)