Mengapa Bantuan Tidak Akan Pernah Cukup (lanjutan)

3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


18 Juni 2013
395. Mengapa Bantuan Tidak Akan Pernah Cukup (lanjutan)

International Finance Facility for Immunisation (IFFIm)

Salah satu bentuk terbaru dari bantuan asing adalah International Finance Facility for Immunisation (IFFIm).  Pada bulan November 2006, sebuah lembaga pembangunan multilateral baru, (IFFIm), didukung oleh pemerintah Perancis, Italia, Spanyol, Norwegia, Swedia dan Inggris, meluncurkan obligasi USD 1 bilyun yang merupakan langkah awal untuk mengumpulkan USD 4 bilyun untuk 10 tahun ke depan. Tahun ini, pemerintah Brazil dan Afrika Selatan bermaksud untuk ikut bergabung.

Obyektif IFFIm adalah untuk menyelamatkan nyawa anak-anak. Uang yang dikumpulkan akan digunakan oleh GAVI, Global Alliance for Vaccines and Immunisation untuk menvaksinasi 500 juta anak-anak terhadap penyakit seperti campak, tetanus dan demam kuning di 70 negara termiskin di dunia. GAVI mengharapkan inisiatif ini akan mencegah kematian 5 juta anak-anak antara sekarang dan tahun 2015 dan lebih dari 5 juta orang dewasa kelak, total penyelamatan atas 10 juta jiwa.

Kompleksitas inisiatif ini – obligasi tipe AAA untuk 5 tahun dengan kupon 5%, dihargai 31 basis poin diatas obligasi US Treasury 5 tahun, bersamaan dengan pembentukan institusi baru, IFFIm, dan kerjasama dengan GAVI, dimana GAVI sendiri baru berumur 6 tahun – tidak dapat menyamarkan kemudahan atau kepentingan inisiatif ini sendiri.

Idenya sederhana.  Segera setelah komitmen untuk mengurangi angka kemiskinan separuhnya dan memperbaiki pendidikan kesehatan pada tahun 2015 dibuat di Milenium Summit 2000 di PBB, jelas terlihat bahwa tujuan ini tidak dapat dicapai, terlebih pada daerah sub-sahara Afrika. Pada saat yang sama, pemerintaha negara-negara kaya tetap akan memberikan bantuan sampai waktu yang tidak ditentukan. Proposal ini akan menggunakan komitmen masa datang ini sebagai kolateral untuk mengumpulkan dana sekarang, agar program vaksinasi dan imunisasi dapat dilaksanakan.

---
Dikutip dari buku Fighting Poverty Through Enterprise: The Case for Social Venture Capital (Brian Griffiths & Kim Tan, 2011), seizin PT Suluh Cendikia.


Esok: Mengapa Bantuan Tidak Akan Pernah Cukup (lanjutan)