3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk
Pertumbuhan Rohani Anda!
20 Juni 2013
397. Mengapa Bantuan Tidak Akan Pernah Cukup (lanjutan)
Tidak seperti pendekatan tradisional pada
bantuan asing, IFFIm dan GAVI memberikan transparansi lebih besar. Mereka
memiliki komitmen bahwa 65 sen setiap dolar yang dihasilkan akan digunakan
untuk membeli vaksin dan 30 sen akan digunakan untuk mempekerjakan perawat,
pengadaan kendaraan, pendinginan dan memperkuat sistem kesehatan di negara
miskin, dan sisanya untuk administrasi. Karena hal ini, maka IFFIm dan GAVI
berbeda dari Bank Dunia. Bank Dunia mengumpulkan uang dari pasar kapital internasional dan
menggunakan uangnya untuk memberikan pinjaman. GAVI secara kontras memiliki
proses yang transparan dan memiliki metrik yang efektif untuk menilai
performanya.
Immunisasi adalah area dimana perhitungannya
sangat jelas. Jumlah vaksinasi dapat dihitung dengan mudah. Demikian pula,
indikator suksesnya juga sederhana:
tingkat kematian anak umur 5 tahun, tingkat kematian bayi, jumlah
anak-anak yang diimunisasi terhadap penyakit tertentu. IFFIm telah mendelegasikan
ke GAVI proses audit untuk setiap program dan cara mengukur kesuksesannya, yang
menjadi poin kritis untuk kesuksesan sebuah gerakan.
IFFIm dapat saja menjadi purwa rupa bagaimana
bantuan diberikan pada masa mendatang. Prosesnya transparan dan akuntabel dan
dapat diperpanjang ke berbagai area. Mungkin saja ada IFF untuk membiayai
program pendidikan dasar, buta huruf dan berhitung, IFF untuk membiayai proyek
pengairan dan IFF untuk proyek infrastruktur. Kunci dari masing-masing program
adalah proses yang transparan, dimana garis tanggung jawabnya jelas dan dampak
dari bantuan dihitung bukan dari berapa banyak uang yang diberikan tetapi dari
hasilnya. Ini juga akan membungkam para kritikus.
---
Dikutip dari buku Fighting Poverty Through Enterprise: The Case for Social
Venture Capital (Brian Griffiths
& Kim Tan, 2011),
seizin PT Suluh
Cendikia.
Esok: