3 MENIT
BACA
Langkah
Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!
5 Juli 2013
402. Sebelum Memuja Banyak Tuhan (lanjutan)
·
Tanri (atau Tengri), roh surgawi yang disegani bangsa Turki dan Mongol. Ia
mengatasi segala-galanya dan menguasai umat manusia serta para pemimpin mereka.
Ia bertindak bebas namun adil. Ia mengganjar dan menghukum tindak-tanduk
manusia. Ketika manusia lahir, Ia memberi mereka jiwa; ketika manusia mati, Ia
mengambil kembali jiwa itu. Bilge Kagan (+684-734), salah satu kaisar Turki
yang terkuat, bersaksi dalam prasasti Orkhon: “Semua anak manusia lahir untuk
mati pada waktunya, seperti yang ditentukan oleh Tengri.”
·
Mula Jadi Na Bolon, “Pertama Ada
Yang Agung,” dewata tertinggi yang diagungkan orang Batak Toba. Ia bersemayam
di benua atas sebagai pemerintah dan pemelihara jagat raya. Ia tak berawal dan
tak berakhir, tak beristri dan tak beranak. Segala sesuatu tercipta oleh
sabda-Nya sehingga Ia menjadi bapa dari segala sesuatu.
·
Mori Keraeng, “Tuhan Segala Raja,” dewa
utama junjungan orang Manggarai-Flores. Sebagai pencipta yang mahakuasa dan
mahahadir, Ia memegang hidup dan mati manusia. Ia juga melindungi dan
memelihara manusia dengan penuh kasih.
Dan masih ada segudang nama lagi, misalnya Nzambe bagi orang Basa-Kamerun, Allah bagi orang Arab, Shang
Ti bagi orang Cina, Hananim bagi
orang Korea, Parameswar bagi orang
Oriya-India, Jummal bagi orang
Estonia, Wakantanka bagi orang
Indian Dakota, Taikamanua bagi orang
Mentawai, Usif Neno bagi orang
Timor, dan lain-lain. Semuanya memiliki atribut(-atribut) Tuhan Pencipta atau
Roh Agung. Sebagai catatan, kecuali Mula Jadi, Mori Keraeng, dan Tengri, setiap
nama di atas digunakan untuk menyebut Sang Pencipta dalam Alkitab versi
bahasa-bahasa yang bersangkutan.
---
Dikutip dari buku Tuhan Gunung atau Tuhan
Alam Semesta? (Samuel Tumanggor, 2011: hal. 59-60), seizin Literatur
Perkantas.