Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


27 Pebruari 2013

333. Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)
Kebangkitan Yesus adalah persoalan hakiki
Bagi para penulis Perjanjian Baru, kebangkitan Yesus adalah titik pusat pengajaran mereka. Petrus menuliskan bahwa kita memiliki warisan yang tak dapat binasa yang tersimpan di surga dan tersedia melalui “kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati” (1 Petrus 1:3-4). Paulus dalam suratnya mengatakan, keyakinan akan kebangkitan Yesus dari antara orang mati sungguh penting untuk memperoleh hidup kekal (Roma 10:9). Faktanya, Paulus sangat bersikukuh mengenai  pentingnya kebangkitan Yesus, sehingga ia menuliskan, “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.” (1 Korintus 15:17-18). Bagi Paulus, seandainya Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, Kekristenan itu palsu; kita akan dihakimi oleh Allah karena dosa-dosa kita, dan umat Kristen yang telah meninggal dunia pun binasa. Lagi pula, beberapa ayat kemudian, Paulus menuliskan, “Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka ‘marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.’” (15:32). Dengan kata lain, seandainya kebangkitan Yesus tidak terjadi, lebih baik kita nikmati saja hidup ini, sebab yang ada hanyalah hidup ini.

Siapa saja dapat mengklaim apa saja. Yesus menegaskan bahwa Ia menyampaikan kebenaran dari Allah. Bila seseorang mengklaim setinggi itu, para pengkritik sah-sah saja menuntut buktinya. Para pengkritik Yesus meminta sebuah tanda kepada-Nya, dan Ia mengatakan, tanda yang akan diberikan kepada mereka ialah kebangkitan-Nya. Itulah ujian yang memungkinkan kita mengetahui apakah Ia mengatakan kebenaran.

---
Dikutip dari buku The Case for the Resurrection of Jesus (Gary R. Habermas, Michael Licona, 2013), seizin Literatur Perkantas.


Esok: Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)