Pernikahan Kristen (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


14 Pebruari 2013

324. Pernikahan Kristen (lanjutan)
Jadi, bagaimana kita dapat mengerti kata “penolong” dalam Kejadian 2:18b tadi? Pertama, perlu ditegaskan di sini bahwa kata “penolong” bukan berarti pembantu atau budak yang dapat disuruh-suruh seenaknya atau diperlakukan semau gue. Ada orang yang senang mengutip ayat ini untuk membenarkan sikapnya yang demikian terhadap istrinya. Tentu saja hal itu tidak dapat dibenarkan. Ketika Daud mengatakan: “Tuhan adalah penolongku,” tentu saja Daud tidak bermaksud mengatakan bahwa Tuhan adalah budaknya. Pengertian seperti itu sangat jauh dari pikiran Daud; suatu hal yang tidak mungkin. Saya lebih menyetujui tafsiran yang mengatakan bahwa Daud memiliki pengertian bahwa Dia tidak bisa dan tidak mampu hidup sendiri. Tanpa Allah hidup Daud tidak lengkap dan tidak sempurna. Demikian juga seharusnya pengertian kita terhadap ayat tersebut di atas, bahwa Tuhan menciptakan penolong yang sepadan, berarti bahwa tanpa istri maka suami tidak lengkap, demikian pula istri hanya lengkap dalam kebersamaannya dengan suaminya.

---
Dikutip dari buku Bagaimana Kristen Berpacaran (Mangapul Sagala, 2011: hal. 62-63), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Pernikahan Kristen (lanjutan)