Pernikahan Kristen (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


20 Pebruari 2013

328. Pernikahan Kristen (lanjutan)
Akhirnya, kita membaca “… dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Secara rohani, kesatuan di sini dapat kita mengerti bahwa Allah telah melihat unity (kesatuan) dalam diri kedua orang tersebut. Itulah sebabnya perceraian menjadikan pernikahan seperti satu tubuh yang dipotong-potong. Perceraian mengakibatkan kematian rohani dari keluarga itu.

Kesatuan di sini pun dapat dimengerti secara jasmani. Bandingkanlah dengan 1Kor. 6:15-20 yang berbunyi:

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging (1Kor. 6: 15-16).”

Dalam ayat tersebut rasul Paulus melihat wujud nyata dari kesatuan adalah persetubuhan. Kita juga melihat Rasul Paulus mengutip Kej. 2:24 sebagai wujud nyata dari satu daging. Ketika persetubuhan dilakukan dengan perempuan cabul, dengan tegas rasul Paulus menolaknya karena hubungan seks hanya sah dalam pernikahan, dalam ikatan suami-istri. Hubungan seks di luar ikatan pernikahan yang sah itu adalah pelanggaran terhadap Allah dan firman-Nya (bandingkan dengan Ulangan 20:13-30, khususnya ayat 20-24).

---
Dikutip dari buku Bagaimana Kristen Berpacaran (Mangapul Sagala, 2011: hal. 65-66), seizin Literatur Perkantas.

Esok: