Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


8 Maret 2013

340. Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)
Dalam penelitian sejarah, para sejarawan menyisir data, menimbang semua kemungkinan, dan berusaha menetapkan skenario mana yang paling baik menjelaskan datanya. Berbeda dengan seorang  jaksa, seorang sejarawan sering kali tidak mempunyai saksi mata untuk pemeriksaan silang. Lagi pula, mungkin hanya beberapa saksi sejarah yang meninggalkan catatan. Dengan mempelajari tulisan-tulisan yang tersedia, para sejarawan dapat memeriksa dan membandingkannya dengan tulisan-tulisan lain oleh penulis yang sama dan mungkin juga oleh para penulis sezamannya untuk menentukan apa yang mungkin dimaksudkan oleh penulis di balik sebuah pernyataan. Informasi latar belakang dan prinsip-prinsip yang dipedomani menolong para sejarawan menyingkap apa yang telah terjadi dengan kepastian yang masuk akal.

Para sejarawan juga memperhatikan seberapa masuk akal suatu peristiwa (plausibility), suatu prinsip yang juga digunakan di kalangan ahli hukum. Annette-Gordon Reed, profesor ilmu hukum di New York Law School menjelaskan:

Menuntut agar setiap bahan bukti setara dengan pembuktiannya mematok standar yang hanya dapat dipenuhi dalam keadaan yang teramat langka, baik dalam sejarah ataupun dalam hukum ... Bahan bukti harus dipertimbangkan secara menyeluruh sebelum penilaian yang realistis dan adil mengenai kebenaran yang mungkin tentang cerita ini dapat dibuat ... Untuk menjawab keprihatinan bahwa tuduhan-tuduhan mudah dilontarkan (dalam konteks hukum atau di luar hukum), beban pembuktian umumnya diletakkan pada pendakwa. Pendakwa dapat memenuhi beban itu dengan mengajukan sejumlah bahan bukti yang bervariasi tergantung pada sifat  tuduhan. Misalnya, dalam konteks perkara hukum – diperlukan bukti melampaui keraguan yang masuk akal untuk tuduhan kriminal, atau untuk perkara sipil, bukti yang membuat kebenaran suatu tuduhan lebih mungkin daripada sebaliknya.


---
Dikutip dari buku The Case for the Resurrection of Jesus (Gary R. Habermas, Michael Licona, 2013), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Menyingkap Bingkisan Berharga (lanjutan)