Berbagi Nama Ilahi dan Gelar Ilahi (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


18 April 2013
362.     Berbagi Nama Ilahi dan Gelar Ilahi (lanjutan)
Elohim, Eloah, dan Elah
Nama El jelas berkerabat dengan nama Elohim ataupun Eloah dan Elah. Ketika merujuk kepada Sang Pencipta, nama-nama itu diterjemahkan menjadi “Allah” dalam Perjanjian Lama TB. Dan memang kata Arab Allah serta ilah berkerabat pula dengan semua kata itu, mengingat bahasa Arab serumpun dengan bahasa Ibrani dan Kanaan.

Eloah di Alkitab lazim digunakan dalam puisi, kebanyakan di Kitab Ayub dan Mazmur. Satu contohnya muncul dalam takbir pemazmur: “Siapakah Allah [Eloah] selain TUHAN [Yahweh]?” (Mzm. 18:32).

Elah adalah nama Aram untuk Sang Pencipta. Di Alkitab kita hanya menjumpainya dalam Kitab Ezra dan Kitab Daniel, yang sebagiannya ditulis dengan bahasa Aram. Satu contohnya diucapkan Nabi Daniel kepada Beltsazar, raja Babel: “Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, [Aram: Elah Ilay—sepadan dengan El Elyon!] telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku” (Dan. 5:18).

Sebagai nama umum, el, elohim, eloah, atau elah digunakan Alkitab untuk menyebut Tuhan atau Dewa yang sejati dan juga tuhan-tuhan atau dewa-dewa lain. Elohim, yang paling sering muncul di antara nama-nama itu, bahkan memiliki bentang penggunaan yang lapang. Nama ini bisa dipakai untuk merujuk kepada Allah, dewa, ilah, berhala, makhluk gaib, ataupun sifat dahsyat dan luar biasa.

---
Dikutip dari buku Tuhan Gunung atau Tuhan Alam Semesta?  (Samuel Tumanggor, 2011: hal. 50-51), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Berbagi Nama Ilahi dan Gelar Ilahi (lanjutan)