Kebenaran Injil (lanjutan)


3 MENIT BACA
Langkah Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!


26 April 2013
Iman di Saat Krisis

368. Kebenaran Injil (lanjutan)
Para murid menerima kebenaran ini dengan penuh syukur dan dengan kerendahan hati. Kebenaran bukanlah sebuah senjata tapi suatu jalan. Kebenaran tidak membiarkan orang berada di luar; tapi mengundang orang untuk masuk. Kebenaran tidak mudah didengar, bahkan lebih sulit lagi dipercaya untuk dipercaya, tetapi kebenaran tidak membengkok demi kesukaan pribadi ataupun mengakomodasi kebudayaan. Kebenaran adalah kebenaran karena segala sesuatu lainnya ditentukan olehnya. Tidak ada “cawan” lain bagi Yesus karena tidak ada jalan keselamatan lainnya. Para murid mengabarkan kebenaran Injil karena penuh dengan kasih karunia.

Dan Injil membuat segala sesuatu masuk akal. Suatu kali, di pesawat terbang saya duduk di sebelah seseorang dari Eropa Timur yang sedang menyelesaikan studi fisika pasca doktoralnya. Waktu dia menanyakan pekerjaan saya (”Saya mengajarkan Alkitab”) matanya bersinar-sinar dan dia berkata, “Oh, itu sangat menarik bagi saya. Saya ingin bertanya pada Anda.” Saya berkata, “Tentu saja!” berharap dia akan bertanya tentang sesuatu tentang usia bumi, air bah Nuh, atau mengapa ada begitu banyak denominasi. Tapi dia mengajukan pertanyaan sungguhan – sebuah pertanyaan dari hatinya yang tidak dapat dijawab oleh pengetahuan dan penelitiannya. Dia bertanya, “Menurut Anda, apakah alam semesta ini memiliki makna?”

Pertanyaan yang luar biasa! Dan senang rasanya memiliki jawaban yang luar biasa juga. Percakapan kami secara alamiah mengarah pada pribadi dan karya Allah yang menjadi manusia, Yesus Kristus, dan dia semakin tertarik. Dia berterima kasih pada saya karena saya sudah mendengarkan dan menjawab pertanyaannya. Dia mengeluh, “Saya tidak dapat bicara kepada siapa pun di departemen saya atau di laboratorium tentang pertanyaan tentang ’makna’. Hal itu tidak diperbolehkan, tapi saya tahu bahwa semua itu pasti ada artinya atau kalau tidak semua akan sia-sia saja.” Klaim eksklusif tentang kebenaran Allah yang dinyatakan dengan jelas melalui kasih karunia-Nya membuat kuasa Injil mendesak.  

---
Dikutip dari buku Iman di Saat Krisis (Paul Tokunaga cs., 2010: hal. 34-35), seizin Literatur Perkantas.

Esok: Kasih Karunia Injil