3 MENIT BACA
Langkah
Kecil untuk Pertumbuhan Rohani Anda!
24 April 2013
Iman di Saat Krisis
366. Kebenaran Injil
Injil adalah kabar baik karena Injil berkata jujur tentang
kabar buruk yang benar-benar buruk–khususnya bagi Yesus. Pada malam hari ketika
Yesus dikhianati, Dia berdoa di taman Getsemani, “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lalu daripadaKu.” Yesus ingin menjadi alat penebusan, menanggung dosa
dunia (Yohanes 1:29), tapi Dia tidak mau mati jika dia tidak perlu mati. Allah Bapa punya
kabar buruk untuk Allah Anak malam itu. Cawan lain, cara penebusan lain tidak mungkin ada.
Kematian penuh pengorbanan Anak Allah yang tidak berdosa
adalah satu-satunya jalan untuk mengalahkan dosa dan maut sekali
untuk selamanya. Hanya Yesus, melalui penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib, yang
dapat menanggung semua kesalahan dan pemberontakan, semua penderitaan dan kesedihan, semua
kebobrokan dan kejahatan, dan mengalahkannya dengan kebaikan dan pengorbanan-Nya yang
sempurna. Kalau saja ada jalan lain, pasti Allah Bapa akan menjawab “ya” untuk doa
Anak-Nya. Tapi hal ini akan berarti “tidak” bagi kita. Orang-orang yang penuh dosa dan
pemberontakan tidak akan memiliki harapan akan penebusan. Allah berkata “tidak” kepada Yesus untuk
berkata “ya” pada kita. Tidak ada keselamatan di luar salib dari Allah yang berinkarnasi, Yesus
Kristus.
---
Dikutip dari buku Iman di Saat Krisis (Paul Tokunaga
cs., 2010: hal. 33-34), seizin Literatur Perkantas.